Label:
Berita Jepara
Berita Jepara – Dihadapan ratusan peserta workshop filam, tiga artis ibu kota, Alex Komang, Yati Oktavia, Yeni Rahman, curhat awal mula mereka berkiprah di dunia perfilaman. Bertempat di pendopo Kabupaten Jepara, Jum’at sore (19/4) artis senior itu berbagi pengalaman.
Yati Octavia misalnya, aktris kelahiran Jakarta 58 tahun silam itu bercerita asal muasal terjun di dunia perfilaman. Mulanya, artis yang Berjaya di era 80-an itu semula bercita-cita menjadi wartawan dan pramugari. Namun, pada suatu ketika ada seorang produser yang sedang mencari pemeran figuran, maka ikutlah Yati Octavia casting dalam produksi film tersebut.
Kemudian, artis senior yang pernah mendapatkan julukan ratu film itu menekuni dunia perfilman. Yati Octavia menyampaikan, jika ingin menjadi seorang artis film harus tekun dan rajin bertanya kepada sutradara.
“Kalau mau jadi artis yang sukses harus tekun dan rajin bertanya,” ujar istri Pangky Suwito itu.
Sementara itu aktor kelahiran Jepara 51 tahun silam, Alex Komang, menyampaikan menjadi artis dan sutradara adalah hak semua orang. Untuk menjadi artis, tidak dibutuhkan modal tampang ganteng atau cantik. Jika ada yang ganteng atau cantik itu nilai lebih untuk menarik perhatian.
Lebih lanjut aktor yang memiliki nama asli Syaiful Nuha itu menyampaikan, menjadi seorang aktor harus memiliki kepekaan yang mendalam terhadap situasi di sekelilingnya. Inti dari berakting adalah meyakinkan orang.
“Belajar akting tidak hanya untuk dipanggung atau di depan kamera, tapi juga dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari,” papar salahsatu murid Teguh Karya di Teater Populer.
Sedangkan aktris senior yang pernah mendapat predikat Pemeran Utama Wanita terbaik tahun 1980 lewat film Kabut Sutra Ungu itu mengajak pada peserta untuk menjadi seorang aktor hadal harus percaya diri. Yenny Rachman menambahkan, untuk menemukan kepercayaan diri itu, seorang aktor harus sering-sering meluangkan waktu untuk observasi dan surfei kondisi sosial yang ada di masyarakakat.
“Sampai pada properti harus kita pelajari, termasuk beradaptasi pada lingkungan dan budaya,” ujar artis yang mengawali karier sebagai bintang iklan dan model foto itu.
Sayang, acara yang berlabel whorkshop film dinilai sejumlah peserta luput dari tema besar acara. Sara Erlinda Fiki, misalnya. Sisiwi SMK Negeri 3 Jepara itu datang bersama tiga rekan lainnya berharap bakal mendapat banyak bagaimana agar bisa menjadi artis film atau memproduksi sebuah film dari tiga artis ibu kota yang didatangkan panitia. Personil teater Bosas itu mengaku tak mendapatkan apa-apa dari acara tersebut, selain cerita pengalaman masing-masing narasumber.
Hal senada juga disampaikan pentolan rumah produksi Home 17 Desa Langon Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara, Dedy Setyawan. Dia melihat waktu pelaksanaan workshop yang terlalu singkat, acara dimulai selepas duhur dan berakhir pukul. 15.00 WIB.
“Yang namanya workshop, menurut saya semestinya kita diajari sedikit tatacara membuat film yang baik itu seperti apa, bukan sekedar mendengarkan cerita kesuksesan orang-orang Jakarta,” kata Dedy.
Yati Octavia misalnya, aktris kelahiran Jakarta 58 tahun silam itu bercerita asal muasal terjun di dunia perfilaman. Mulanya, artis yang Berjaya di era 80-an itu semula bercita-cita menjadi wartawan dan pramugari. Namun, pada suatu ketika ada seorang produser yang sedang mencari pemeran figuran, maka ikutlah Yati Octavia casting dalam produksi film tersebut.
Kemudian, artis senior yang pernah mendapatkan julukan ratu film itu menekuni dunia perfilman. Yati Octavia menyampaikan, jika ingin menjadi seorang artis film harus tekun dan rajin bertanya kepada sutradara.
“Kalau mau jadi artis yang sukses harus tekun dan rajin bertanya,” ujar istri Pangky Suwito itu.
Sementara itu aktor kelahiran Jepara 51 tahun silam, Alex Komang, menyampaikan menjadi artis dan sutradara adalah hak semua orang. Untuk menjadi artis, tidak dibutuhkan modal tampang ganteng atau cantik. Jika ada yang ganteng atau cantik itu nilai lebih untuk menarik perhatian.
Lebih lanjut aktor yang memiliki nama asli Syaiful Nuha itu menyampaikan, menjadi seorang aktor harus memiliki kepekaan yang mendalam terhadap situasi di sekelilingnya. Inti dari berakting adalah meyakinkan orang.
“Belajar akting tidak hanya untuk dipanggung atau di depan kamera, tapi juga dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari,” papar salahsatu murid Teguh Karya di Teater Populer.
Sedangkan aktris senior yang pernah mendapat predikat Pemeran Utama Wanita terbaik tahun 1980 lewat film Kabut Sutra Ungu itu mengajak pada peserta untuk menjadi seorang aktor hadal harus percaya diri. Yenny Rachman menambahkan, untuk menemukan kepercayaan diri itu, seorang aktor harus sering-sering meluangkan waktu untuk observasi dan surfei kondisi sosial yang ada di masyarakakat.
“Sampai pada properti harus kita pelajari, termasuk beradaptasi pada lingkungan dan budaya,” ujar artis yang mengawali karier sebagai bintang iklan dan model foto itu.
Sayang, acara yang berlabel whorkshop film dinilai sejumlah peserta luput dari tema besar acara. Sara Erlinda Fiki, misalnya. Sisiwi SMK Negeri 3 Jepara itu datang bersama tiga rekan lainnya berharap bakal mendapat banyak bagaimana agar bisa menjadi artis film atau memproduksi sebuah film dari tiga artis ibu kota yang didatangkan panitia. Personil teater Bosas itu mengaku tak mendapatkan apa-apa dari acara tersebut, selain cerita pengalaman masing-masing narasumber.
Hal senada juga disampaikan pentolan rumah produksi Home 17 Desa Langon Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara, Dedy Setyawan. Dia melihat waktu pelaksanaan workshop yang terlalu singkat, acara dimulai selepas duhur dan berakhir pukul. 15.00 WIB.
“Yang namanya workshop, menurut saya semestinya kita diajari sedikit tatacara membuat film yang baik itu seperti apa, bukan sekedar mendengarkan cerita kesuksesan orang-orang Jakarta,” kata Dedy.
CARA PEMESANAN MEBEL JEPARA CEPAT DAN MUDAH VIA SMS DI JAMIN
Hubungi 082325122957 - 082330725768 BB : 7576609B atau kunjungi www.jaylanimebeljepara.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar